Permasalahan dunia ada dua, food and energy (pangan dan energi). Indonesia sendiri sanpai saat ini untuk pengadaan LPG harus impor dari Irak. Meskipun semacam itu masih ada sekitar 40% penduduk Indonesia menggunakan bahan bakar kayu.
Energi terbarukan ini menggunakan bahan bakar pelet. Bahan bakar yang berasal dari limbah mebel, jerami pun bisa digunakan. Limbah tersebut diolah menjadi pelet. Energi ini baru dalam taraf sosialisasi. Oleh karenanya jika nanti di terima oleh masyarakat maka akan diproduksi secara masal. Hal penting dari energi ini yaitu hrganya yang murah. Hanya 1.500/kg nya.
Palet satu kilo bisa digunakan untuk masak selama dua setengah jam, dan kalau kita bandingan dengan menggunakan LPG pastinya lebih murah. Kompor yg digunakan pun hrganya murah. Itu beberapa pemaparan dari mas Hendra, Tim dari Perusahaan Gas Nasional.
Acara yang dilaksanakan pada 27/5/2016 bertempat di Ponpes Balekambang ini diikuti oleh perwakilan dari koramil se-Jepara dan santri Balekambang.
Bapak Warjo selaku perwakilan dari Dandim Jepara, dalam sambutannya menyampaikan sosialisasi ini hanya dilaksanakan di dua tempat yaitu Pati dan Jepara. Energi terbarukan ini sangat baik jika digunakan oleh masyarakat, pungkasnya beliau. (bbq)