23 Santri Busana Butik SMK Balekambang Ikuti UKK

UKK BB
Balekambang-Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Roudlotul Mubtadiin Balekambang mengadakan Uji Kompetensi Keahlian (UKK). UKK yang dimulai hari ini, Senin, 20 Februari sampai dengan tanggal 22 Februari mendatang, adalah bagian dari Ujian Nasional (UN) bagi SMK yang terdiri dari dua ujian, Ujian Teori Kejuruan dan Ujian Praktik Kejuruan.

Kepala SMK Roudlotul Mubtadiin Balekambang Bapak Miftahudin, S.Ag., M.M. menyampaikan, tujuan dari UKK ini adalah untuk mengukur sejauh mana kemampuan kompetensi santri setelah mendapatkan teori tentang kejuruan yang kurang lebih selama dua setengah tahun. Serta memfasilitasi kerja sama SMK dengan dunia usaha atau industri dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang kompeten dan bersertifikat kompetensi.

“UKK bertujuan untuk mengukur pencapaian kompetensi santri pada level tertentu sesuai kompetensi keahlian yang ditempuh di SMK. Selain itu, untuk memfasilitasi Santri SMK menyelesaikan pendidikannya untuk mendapatkan sertifikat kompetensi; Serta memfasilitasi kerja sama SMK dengan dunia usaha atau industri dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang kompeten dan bersertifikat kompetensi,” urainya.

Beliau juga menjelaskan, UKK merupakan salah satu syarat kelulusan santri selain ada Ujian Praktik Mapel, Ujian Sekolah, Ujian Nasional dan Ujian Baca Kitab Kuning. Khusus untuk Ujian Baca Kitab Kuning akan menghadirkan wali santri atau orang tua yang mendampingi putra-putrinya. sehingga para santri harus dipersiapkan dengan baik.

Pertimbangannya, sekarang banyak peserta didik memiliki nilai yang baik setiap mata pelajaran, tetapi tidak diimbangi kompetensi kejuruan, karena itu hal ini harus menjadi perhatian bersama. Oleh sebab itu selain mengikuti UN, maka santri SMK juga wajib lulus UKK sebagai bentuk proses pembelajaran selama tiga tahun di SMK.

Kepala Jurusan Tata Busana ibu Ani Hermayanti, S.Sn. menyampaikan, pada tahun ini para santri membuat karya berupa Busana Pesta Cocktail, dengan bahan satin bridal dan sifon ceruti.
“Kita mengambil paket tiga, karena kita menggunakan kurikulum KTSP, selain itu untuk asesor berasal dari LPK Dwichi Rumah Mode Kudus”ujarnya.

“Harapan saya adalah semoga anak-anak mampu menjahit dengan baik serta ilmu yang telah didapatkan bermanfaat, kalau bisa membuka usaha”imbuhnya. (BBQ)