BALEKAMBANG-Dalam rangka meningkatkan kualitas para santri dalam kompetensi membaca dan memahami kandungan kitab kuning (kutub at turats), wali santri dihadirkan untuk mendampingi dan mendengarkan secara langsung putra putrinya membaca kitab kuning dalam rangkaian ujian akhir dari lembaga baik formal maupun non formal di naungan Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara.
Ujian ini diselenggarakan pada hari ini, Ahad (28/04) dengan jumlah peserta ujian 549 santri dan terbagi menjadi 19 majlis terdiri dari santri kelas akhir MI, MTs, MA, SMK, dan Madrasah Salafiyyah, Khusus santri MI ujian yang dilaksanakan adalah Hafalan Juz ‘Amma. Wali santri sangat antusias dalam kegiatan ini, hal itu terlihat dari hadirnya seluruh wali santri dan mendampingi secara langsung ujian putra-putri mereka.
Pengasuh Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang H. M. Ali Syibromalisi, M.Pd. menyampaikan, ujian ini bukanlah akhir dari tholabul ilmi (menuntut ilmu), tetapi ini merupakan awal dari bentuk nyata nanti ketika terjun di masyarakat. Karena masih banyak hal yang harus dikembangkan para santri dalam memahami kitab kuning yang sudah dimiliki saat ini, sehingga bisa menjadi bekal di masyarakat nantinya.
“program Ujian Baca Kitab ini merupakan program tahunan dan bukan kali pertama kita laksanakan. Saat ini, ujian baca juga kita jadikan sebagai salah satu syarat kelulusan di sekolah formal (MI, Mts, MA dan SMK) di naungan Pondok Pesantren Balekambang, dengan harapan menjaga tradisi dan menjadikan kitab kuning sebagai referensi utama dalam menyelesaikan berbagai masalah yang ada.” Ungkapnya.
Para penguji ujian baca kitab sendiri diambilkan dari para sesepuh ustadz pondok pesantren Balekambang. Mereka juga merasa senang dengan kemanpuan para santri dalam membaca kitab dengan menerangkan isi kandungan kitab, serta dalil-dalil bacaan nahwu shorofnya.
Sebagian besar wali santri merasa senang dengan adanya ujian baca kitab ini. Karena hal ini sangat bagus dan patut untu dikembangkan serta dipertahankan.
“saya sangat merasa senang dengan adanya ujian baca kitab ini, karena akan memberikan pelajaran secara langsung kepada santri dalam mengamalkan apa yang sudah pernah didapatkan dari para ustadz/ustadzah.” Ujar wali santri dari Sumatera Selatan.
Salah seorang peserta, Izna Zulfia mengatakan bahwa ujian baca kitab merupakan ujian yang paling berat dan terkesan dibandingkan dengan ujian-ujian yang lainnya. Karena ujian ini didampingi oleh orang tua dan disaksikan oleh santri-santri, jadi jika tidak bisa menjawab akan malu.
Ia juga menambahkan beberapa tips untuk menghadapi ujian baca kitab, diantaranya jangan grogi, tetap tenang, usaha dengan serius, belajar berkelompok dengan teman. Sehingga nanti akan ada yang mengingatkan ketika kita slah” pungkasnya.
Agenda santri akhir Pondok Pesantren Balekambang setelah ujian baca kitab ini, mereka akan diwisuda pada tanggal 04 Mei 2019 dengan pembicara Prof. Dr. KH. Said Agil Husin Al Munawar, MA. Beliau adalah Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan pernah menjabat sebagai Menteri Agama RI pada Kabinet Gotong Royong. (BBQ_25)