Balekambang, Salah satu agenda Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) RI tahun 2017 adalah menyelenggarakan Musabaqoh Qiroatil Kutub (MQK) yang akan dilaksanakan di Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah pada bulan Agustus mendatang. Kegiatan tiga tahunan ini merupakan MQK kali keenam, yang sebelumnya diadakan di Ponpes As`ad Olak Kemang Danau Teluk Jambi, Provinsi Jambi. Persiapan perhelatan akbar bagi para santri se-Nusantara ini di bahas pada Rapat Koordinasi MQK VI tahun 2017 pada hari Kamis, 02 Februari 2017 di Ruang Rapat Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang.
Rapat yang dipimpin secara langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Jepara bapak Dr. Ir. Ihwan Sudrajat, MM. ini dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Jepara Bapak Drs. H. Muhdi, M.Ag., Kasi PD Pontren Kemenag Jepara bapak Drs. H. Muslich, M.Ag., seluruh SKPD, Camat Mayong dan Nalumsari, Kepada Desa sekitar dan Pengurus Pondok Pesantren Balekambang.
Bapak Ihwan Sudrajat yang didampingi pengasuh Ponpes Balekambang KH. M. Ma’mun Abdulloh menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan Kementerian Agama, tetapi kita selaku pemerintah daerah harus mendukung dan ikut menyukseskan kegiatan MQK ini.
“meskipun ini kegiatan Kemenag, kita tidak boleh hanya duduk diam saja, karena ini juga menyangkut nama baik dari kabupaten Jepara, saya yang tidak orang asli Jepara saja siap untuk mensukseskan MQK ini apalagi teman-teman semua.” ujar beliau ketika membuka rapat.
Pengasuh Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang KH. M. Ma’mun Abdulloh menyampaikan terima kasih kepada semua hadirin rapat, dan mengajak bersama-sama untuk menyukseskan kegiatan MQK ini.
Beliau menceritakan, sebelumnya Direktur Pendidikan Diniyyah dan Pondok Pesantren, Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Dr. H. Mochsen, M.M. melakukan kunjungan untuk memperoleh gambaran kesiapan calon tuan rumah. Ikut mendampingi dalam kunjungan tersebut, Kabid PD Pontren Kanwil Kementerian Agama Jawa Tengah Bapak Sholihin, Kasi PD Pontren Kementerian Agama Kabupaten Jepara bapak Muslih.
KH. Mustamir Wildan selaku pengurus Pondok Pesantren Balekambang menjelaskan tujuan dari rapat koordinasi ini adalah sebagai pedoman atau pijakan awal bagi langkah kita kedepan dalam menyiapkan MQK.
“supaya kegiatan ini bisa terlaksana dengan sukses maka koordinasi antara pemerintah daerah, kementerian agama dan pondok pesantren sangat diperlukan, karena kita akan tahu langkah-langkah yang harus kita lakukan dalam menyukseskan MQK keenam ini.”
Mendorong santri untuk mencintai Kutub at-Turats
Terpisah, Gus Rozinul Masisi mengatakan Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan tertua di Indonesia. Didalam perjalanannya pondok pesantren mulai bergeser menjadi pendidikan nomor dua ataupun informal. Terkalahkan oleh pendidikan formal. Namun demikian, membaca trend pesantren dewasa ini, maka anggapan tersebut tidaklah benar. Pesantren sudah berkembang sedemikian jauh dengan mengadopsi berbagai perubahan sosial dan modernitas itu. Sudah banyak pesantren yang berbasis IT, pesantren berbasis kewirausahaan, pesantren berbasis pengembangan lingkungan, dan sebagainya.
“Bagi saya, program MQK adalah salah satu instrumen untuk mendorong dan meningkatkan kecintaan para santri kepada kitab-kitab rujukan berbahasa arab (kutub at-turats), serta meningkatkan kemampuan santri dalam melakukan kajian dan pendalaman ilmu-ilmu agama Islam dari sumber kitab-kitab berbahasa arab. Untuk menjalin silahturahim antar pondok pesantren dalam rangka terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa. Meningkatkan peran pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam dalam mencetak kader ulama dan tokoh masyarakat di masa depan”. Ujar Gus Rozin yang merupakan putra Pengasuh KH. M. Ma’mun Abdulloh. (BBQ)